Zutomayo - Seigi Lirik dan Makna Lagu
Seperti
yang penulis katakan sebelumnya (Zutomayo), kali ini penulis akan membagikan
lirik dan makna lagu (Seigi – Zutomayo) yang liriknya berasal dari captione/subberr
ulung di Youtube “Sharp Fangs.” atau sebut saja “Taring Tajam.”
Yep,
pada segmen bahasan bukanlah satu set lirik yang diupload dari Taring
Tajam, namun ada sedikit modifikasi dari berbagai titik agar lebih mudah untuk
diartikan dalam segmen makna lagu tersebut.
Tapi
tenang kok, yang dibagianlirik masih punyanya Sharp Fangs, jadi silahkan
menikmati!
Oke,
langsung ke lagu lirik
“Seigi”
Zutto Mayonaka de iinoni
by Sharp Fangs
tsumasaki
datte wakaranai no sa
sotto
me o awashite shimaeba
shimau
hodo hanabira chitte
Ku bahkan tak paham sedikit pun
Kuncup bunga mulai berkembang dengan lembut
Lalu mekar tersebar di mana-mana
tada
taiikuzuwari shite aragatteru kimi to narande
te
o furu kyou wa boku to kimi ni chikazukitai kara
Ku duduk di sampingmu sembari merangkul kedua kakiku
Hari ini kujabat tanganmu, karena ku ingin mengenalmu
lebih dekat
akai
hitomi ga boyakeru oto
mimizawarina
koe de kimi to utau keredo
fukai
hirune no ondo ni nareteku no?
tobihaneta
emi dake machigaisou mo nakute
Bunyi
dari mata merah yang buram
Meski begitu ku bernyanyi bersamamu dengan suara yang
bising
Apa kau terbiasa dengan suhu tidur siang yang nyenyak
itu?
Tak akan ada yang lain selain tawa ini yang
bermunculan
tada
omoidashite owaranaide
dakishimetai
you ni
tayasui
emi ja matomekirenu hodo ni
tada
wa shai datte yuzuriatte sayonara sa
Ku ingin mengingatnya, jangan biarkan itu berakhir
Seolah ku ingin memelukmu
Tak mudah bagiku mengumpulkanya sebagai satu tawa yang
lengkap
Kita bersemangat, menyerah, lalu mengucap selamat
tinggal
deokureta
kotoba chikatte
sameta
hifu dake tsugitashite
ikasareteta
asai koe no seigi de aru you ni
Kata-kata sumpah yang sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
chikazuite
toonoite saguriattemita nda
chikazuite
toonoite wakariattemita nda
chikazuite
toonoite waraittemita nda
chikazuite
toonoite meguriatteita nda
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling memahami
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling tertawa
Mendekat dan menjauhlah, sampai bertemu kembali
sotto
yuriokoshite mo nani mo kawaranu sonzai o
taisetsu
ni shisugiteshimau kara
kitto
korekara saki motto kireina moji de
hiroi
atsumeru nda rou na
Kucoba membangunkannya dengan lembut, sang keberadaan
yang diam
Karena ia terlalu berharga bagiku
Pasti mulai sekarang dengan karakter yang lebih indah
Kukumpulkan semuanya
warui
koto shitenakute mo
himitsu
o kakushi toosu koto ga seigi nara
Meskipun tak melakukan hal yang buruk
Keadilan dipaksa untuk menyembunyikan rahasianya
aoi
fuuseikakurei oshikonde
itsu
demo kaette oide tte
kuchiguse ni natte yuku nda
Dengan dorongan teror membiru
Kapan untuknya kembali kesini
Sampai kata itu menjadi slogan
kuchiguse
ni natte yuku nda
Sampai
kata itu menjadi slogan
tada
omoidashite owaranaide
dakishimetai
you ni
tayasui
emi ja matomekirenu hodo ni
Ku ingin mengingatnya, jangan biarkan itu berakhir
Seolah ku ingin memelukmu
Tak mudah bagiku mengumpulkanya sebagai satu tawa yang
lengkap
tada
wa shai datte yuzuriatte sayonara sa
deokureta
kotoba chikatte
sameta
hifu dake tsugitashite
ikasareteta
asai koe no seigi de aru you ni
Kita bersemangat, menyerah, lalu mengucap selamat
tinggal
Kata sumpah sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
nando
mo hanasou to nando mo tsumurou toshite mo
totan
ni masshiroku natte
totan
ni tustaesugichau ne
ima
wa tanjun ni sanzan ni negau no sa gouman demo seiippai no
"un
un" tte kimi to boku de
shabetta
ne, yume no hanashi de
kusuguttai
emi de ima wa subete
Kucoba beberapa kali memejamkan mata, beberapa kali
untuk berbicara
Dengan tiba-tiba menjadi putih
Dengan tiba-tiba memberi tahu
Sekarang ku ingin semua hal yang bisa kulakukan dengan
kesombongan
"Ya, ya.." kukatakan padamu
Dalam kisah mimpi kita
Sekarang dengan semua tawa ini
.
.
.
.
mada
kikoenaide owaranaide
dakishimetai
you ni
chiisaku
natta koe ni uso ga nai you ni
Jangan dengarkan, jangan biarkan itu berakhir
Seolah ku ingin memelukmu
Seolah tak ada kebohongan dalam suara yang kecil itu
tada
wa shai i datte waraiatte sayonara sa?
teokureta
kotoba chikatte
sameta
hifu dake tsugitashite
ikasareteta
asai koe no seigi de aru you ni
Kita malu, tertawa, lalu mengucap selamat tinggal?
Kata sumpah sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
chikazuite
toonoite saguriattemita nda
chikazuite
toonoite wakariattemita nda
chikazuite
toitoite waraiattemita nda
chikazuite
toonoite meguriatteita nda
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling memahami
Mendekatlah, cobalah untuk bertanya dan tertawa
Mendekat dan menjauh, sampai kita bertemu kembali
chikazuite
toonoite sanguriattemita nda
chikazuite
toonoite wakariattemita nda
chikazuite
toonoite waraiattemita nda
chikazuite toonoite
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling memahami
Mendekatlah, cobalah untuk bertanya dan tertawa
Mendekat dan menjauh, sampai kita bertemu kembali
meguriattemita
nda
Sampai
kita bertemu kembali
Dimulai
dari intro,
Ku bahkan tak paham sedikit pun
Kuncup bunga mulai berkembang dengan lembut
Lalu mekar tersebar di mana-mana
Ku duduk di sampingmu sembari merangkul kedua kakiku
Hari ini kujabat tanganmu, karena ku ingin mengenalmu lebih dekat
Dari bagian bait intro diatas, terdapat sebuah kata-kata kuncup bunga mulai berkembang dengan lembut, disini dimaksudkan bahwa awal dari pertemuan dari kedua belah pihak yang ada di MV dengan sesuatu.
Ku bahkan tak paham sedikit pun, dimaksudkan bahwa dia (gadis) awalnya bingung
dengan apa yang akan dilakukannya dengan rasa canggung ini.
Dan berlanjut kembali ke paragraf pertama.
Ku duduk di sampingmu sembari merangkul kedua kakiku
Hari ini kujabat tanganmu, karena ku ingin mengenalmu lebih dekat
Disini munculah sebuah inisiatif untuk mulai
membangun ikatan yang lebih dekat,
Bunyi dari mata merah yang buram
Meski begitu ku bernyanyi bersamamu dengan suara yang bising
Apa kau terbiasa dengan suhu tidur siang yang nyenyak itu?
Tak akan ada yang lain selain tawa ini yang bermunculan
Pada bait ini penulis akan rangkumkan saja langsung dari 4 baris tersebut, disini maksudnya gadis itu berencana untuk memberi kenyamanan untuk sesuatu itu.
Ku ingin mengingatnya, tak kubiarkan (itu berakhir)
Seolah ku ingin memelukmu
Tak mudah bagiku mengumpulkanya sebagai satu tawa yang lengkap
Kita bersemangat, menyerah, lalu berpisah
Pada bait kali ini, menunjukkan bahwa masa-masa ini adalah masa-masa yang sangat bahagia bagi (sesuatu itu),
dia tidak
bisa lepas dari masa ini dan tidak rela dengan kenangan masa ini berakhir.
Kata sumpah sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
Tidak ada beberapa kata yang terucap dari
perpisahan itu, bahkan tidak ada kata pengantar “Datanglah kembali,” atau
semacamnya.
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling memahami
Mendekat dan menjauhlah, coba untuk saling tertawa
Mendekat dan menjauhlah, sampai bertemu kembali
Pada baris pertama dari bait ini, sesuatu
itu memikirkan untuk bertemu kembali bersama gadis itu, namun pada bait kedua
terdapat sebuah penyangkalan yang dimaksudkan seperti inilah perpisahan kau
harus mengerti tentang itu, kan?
Pada baris ketiga, entah apa yang terjadi gadis
itu menginginkan sesuatu itu tetap tertawa/bahagia walau itu tentang
perpisahan.
Bait keempat, sudah saatnya untuk menyerah dan
membiarkan hingga waktu perpisahan itu tiba.
Kucoba membangunkannya dengan lembut, sang keberadaan yang kosong
Karena ia terlalu berharga bagiku
Pasti mulai sekarang dengan karakter yang lebih indah
Kukumpulkan semuanya
Meskipun tak melakukan hal yang buruk
Keadilan dipaksa untuk menyembunyikan rahasianya
Pada bait kali ini, gadis ini bermaksud untuk membuat kenangan baru. Walaupun sebuah kenangan palsu. Benar, bukan dengan sesuatu yang dulu ada namun dengan sesuatu yang berbeda.
Dia berpikir, dengan sebuah hal yang menurutnya
lebih baik akan menjadi lebih baik dan meskipun itu untuk mengobati hatinya,
tetap ada sesuatu yang janggal.
Dengan dorongan teror membiru
Kapan untuknya kembali
Sampai
kata itu menjadi slogan
Tapi tetap, semua masihlah samar. Tidak seperti
dulu, sesuatu yang baru tidak dapat membuatnya lebih baik.
Ku ingin mengingatnya, tak kubiarkan (berakhir)
Seolah ku ingin memelukmu
Tak mudah bagiku mengumpulkanya sebagai satu tawa yang lengkap
Kita bersemangat, menyerah, lalu berpisah
Kata sumpah sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
Gadis itu masih teringat dengan kenangan masa lalu, bersama denganya (sesuatu) itu. Seolah-olah semua telah direnggut, lalu dia tersadar dengan perpisahan itu dan sebuah kata-kata sumpah yang ia lontarkan terlambat diucapkan.
Pada bait ini, gadis itu seperti disadarkan dengan
semua hal itu.
Tak mudah bagiku mengumpulkanya sebagai satu tawa yang lengkap
Pada baris ini, penulis merasa seperti tidak ada
yang bisa melengkapi kenangan indah itu seperti dia (sesuatu) tersebut.
Kucoba dan mencoba memejamkan mata, dan berbicara
Dengan tiba-tiba menjadi putih
Dengan tiba-tiba memberi tahu
Sekarang ku ingin semua hal yang bisa kulakukan dengan kesombongan
"Ya, ya.." kukatakan padamu
Dalam kisah mimpi kita
Sekarang dengan semua tawa ini
Di bait ini penulis mengira-ngira bahwa disini
gadis mencoba untuk menjelaskan semua hal yang ingin dikatakan dihatinya. Dia
menjelaskan semua kepada sesuatu itu walau dalam sebuah mimpi, tanpa menghiraukan
kata-kata apapun yang ada diotaknya.
Menyadari ada hal yang salah dari dirinya dan mengaku ada yang salah dengan dirinya yang ada dimasa lalu tersebut.
Jangan dengarkan, jangan biarkan (itu berakhir)
Seolah ku ingin memelukmu
Seolah tak ada kebohongan dalam suara yang kecil itu
Kita malu, tertawa, lalu berpisah?
Kata sumpah sudah terlambat
Membuat kulitku menjadi dingin
Seolah ada keadilan untuk suara yang dangkal itu
Dalam chorus terakhir ini terjadi sebuah penegasan
dengan sikap kehilangan kedua tokoh (gadis dan sesuatu) itu. Seperti menertawakan
kebodohan yang dialami oleh kedua tokoh itu.
Bagaimana rasanya berpisah, bagaimana rasanya
tidak mengatakan sesuatu yang harus kau katakan ataupun menyerah dengan suatu
keadaan dan mengikhlaskannya secara terpaksa.
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling memahami
Mendekatlah, cobalah untuk bertanya dan tertawa
Mendekat dan menjauh, sampai kita bertemu kembali
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling menemukan
Mendekat dan menjauh, cobalah untuk saling memahami
Mendekatlah, cobalah untuk bertanya dan tertawa
Mendekat dan menjauh, sampai kita bertemu kembali
Pada bait yang paling terakhir ini seperti kata hati yang tersimpulkan untuk memberi alasan kedua tokoh itu untuk bertemu, hingga saling memahami satu sama lain, dan jangan lupa untuk tertawa.
Okey, dapat disimpulkan dari semua pembahasan
diatas lagu seigi ini memiliki arti sebuah hubungan jarak jauh (LDR) yang tak
tergantikan. Tidak ada yang dapat menggantikan sebuah kenangan, begitu
kira-kira maksudnya.
*note : sesuatu ini sengaja penulis Suarapi
tulis begitu, biar kalian bisa bayangin gimana feel-nya kehilangan sesuatu itu.
Sumber :
Youtube.com (zutto mayonaka de iinoni, dan Taring
tajam)
Tq min, liriknya penuh makna
BalasHapus